SERANG — Sebanyak 15 alat berat dikerahkan dalam gotong royong membersihkan Sungai Peng di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Kegiatan itu dilakukan selama dua hari mulai Selasa 30 Juli sampai Rabu 31 Juli 2024.
Pada kegiatan ini sekiranya terlibat 100 orang yang berasal dari TNI/Polri, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3), DPUPR Provinsi Banten, DPUPR Kabupaten Serang, DLH Kabupaten Serang, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.
Sekedar diketahui, Sungai Peng di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, viral di media sosial (medsos), lantaran sungai yang panjangnya kurang lebih 500 meter, telah berubah menjadi lautan sampah serta dangkal akibat tertutup lumpur.
Imbasnya, masyarakat sekitar sudah tidak bisa lagi memanfaatkan aliran air sungai tersebut, karena tidak mengalir serta air menjadi hitam pekat dan berbau busuk.
Menindaklanjuti viralnya itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah langsung meminta DLH Kabupaten Serang, segera membuat rencana membersihkan Sungai Peng tersebut.
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 pada DLH Kabupaten Serang Aris Habibi mengatakan, sebelum kegiatan dimulai pihaknya bersama instansi terkait melakukan rapat bersama untuk menindaklanjuti viralnya Sungai Peng yang dipenuhi sampah dan lumpur.
Hasil rapat itu, 15 alat berat di antaranya dari BBWSC3 menyiapkan tiga unit mobil armada, satu ekskavator, DPUPR Provinsi Banten satu unit amphibi mini dan satu ekskavator, DPUPR Kabupaten Serang satu unit amphibi mini, dan sisanya dari DLH Kabupaten Serang serta desa dan kecamatan.
“Ini merupakan kegiatan gotong royong peduli Sungai Peng, menindaklanjuti yang kemarin viral di medsos, langsung kita rapatnya dan hari ini kita eksekusi langsung. Totalnya, ada 15 unit alat berat kita kerahkan membersihkan Sungai Peng,” katanya kepada wartawan melalui telepon seluler, Selasa (30/7).
Aris mengaku, Sungai Peng itu sudah kurang lebih 20 tahun terjadi pendangkalan yang tidak kunjung dikeruk, membuat warga sekitar protes dengan cara membuang sampahnya ke sungai tersebut.
Oleh karena itu, pada kegiatan ini Sungai Peng dilakukan dengan cara dikeruk, karena terjadi pendangkalan diakibatkan banyaknya lumpur serta sampah.
Dikatakan Aris, dari 500 meter panjang Sungai Peng yang terjadi pendangkalan akibat lumpur serta sampah, baru dibersihkan sekitar 60 persen, dan sisanya akan dilanjutkan pada Rabu 31 Juli 2024.
Sedangkan, untuk lokasi pembuangan lumpur dan sampahnya sementara telah disiapkan di tiga titik, yang letaknya tidak jauh dari Sungai Peng dan untuk sampah plastik dibuang ke TPSA Cilowong, Kota Serang. (agm)
Sumber: https://www.bantenekspres.co.id/serang/viral-di-medsos-menjadi-lautan-sampah-15-alat-berat-dikerahkan-bersihkan-sungai-peng/