Jawarabanten.com- Tim Cs 09 telah mengadakan rekrutmen Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) untuk kegiatan program Flood Manajemen in Selected River Basins (FMSRB) bebrapa waktu lalu.
Dari hasil seleksi tersebut telah meloloskan sebanyak 33 orang dari 44 orang tiga diantaranya mengundurkan diri. Tes seleksi tersebut dilakukan kepada eksternal yang telah memiliki kemampuan atau pengalaman minimal 3 tahun dalam bidang yang relevan dan diutamakan orang yang sudah bekerja di program FMSRB bukan rekrutmen bagi pelamar baru.
Ketua Tim Seleksi TPM Wilayah Banten Tatang Subrata menjelaskan, rekrutmen TPM FMSRB ini di utamakan bagi peserta yang sudah berpengalaman selama tiga tahun, hal itu mengacu kepada Term of Reverence (TOR) artinya itu sebagai landasan hukum dan acuan kerja penyusunan program dan rencana kerja anggaran.
“Jadi kami dari tim sangat berhati-hati sekali dan bagi TPM kami prioritaskan warga Kabupaten Lebak agar nanti dalam melaksanakan pengawasnanya para TPM tidak terkendala dengan jarak setidaknya akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar” Ujar Tatang di ruamg kerjanya, Senin (23/8/2021).
Di katakan Tatang, program FMSRB bertujuan untuk mendukung Pemerintah dan masyarakat dalam mengelola dan mengurangi risiko banjir dengan Effective Flood Risk Management (FRM), yaitu menggabungkan pekerjaan fisik (hard measurement) dan soft component dengan keterlibatan berbagai stake holders dan masyarakat.
“Tugas Tim Cs.09 adalah mengkoordinir dan melakukan pendampingan kepada TPM (Tenaga Pendamping Masyarakat). Adapun tugas TPM yaitu melakukan Pendampingan dan Pemberdayaan KMSB (Kelompok Masyarakat Siaga Bencana) yang ada di masing-masing Desa Dampingannya” ungkap Tatang.
Diketahui untuk kegiatan FMSRB yang akan dilaksanakan di dua Provinsi yaitu Banten dan Maluku, untuk Provinsi Banten Wilayah Sungai Cidanau–Ciujung–Cidurian (3Cis) Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak dan untuk Provinsi Ambon Wilayah Sungai Ambon–Seram di Provinsi Maluku (Kota Ambon).
Seperti diketahui pula latar belakang Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) diusulkan untuk mendukung pemerintah dan masyarakat dalam mengelola dan mitigasi resiko banjir lebih baik. Kegiatan ini mengarah kepada perubahan paradigma dari kegiatan yang berorientasi proyek pengendalian banjir yang meliputi cara-cara struktural menjadi ke orientasi proses pengelolaan banjir terintegrasi (Integrated Flood Management – IFM) yang menyediakan satu perpaduan yang sesuai antara intervensi nonstruktural, peningkatan kapasitas dan kelembagaan, serta kegiatan konstruksi untuk mitigasi dampak negatif banjir. Masyarakat di daerah dataran banjir akan menjadi pemanfaat utama. Wilayah Sungai Cidanau–Ciujung–Cidurian (C3) di Provinsi Banten telah dipilih sebagai Wilayah Sungai Prioritas.