Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) merupakan salah satu program yang dilakukan dalam rangka mengelola risiko banjir di beberapa daerah yang dianggap rentan. Program ini mencakup wilayah Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten, serta Kota Ambon di Provinsi Maluku. Di Kabupaten Serang, program FMSRB berfokus pada pembangunan tanggul di sepanjang Sungai Ciujung untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan perlindungan bagi masyarakat setempat.
Penanganan pengelolaan risiko banjir melalui Program FMSRB pada tanggul Sungai Ciujung telah dilaksanakan sejak tahun 2018. Program ini didukung pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) yang rencana akan berakhir pada tahun 2024. Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) menyelenggarakan diskusi dan inspeksi ke proyek pembangungan tanggul Sungai Ciujung yang berlangsung selama tiga hari, pada 9-11 Juli 2024 sebagai rangkaian kegiatan dari ADB Mission.
Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama, membahas berbagai aspek penting dalam proyek pembangunan tanggul Sungai Ciujung termasuk evaluasi pencapaian, identifikasi kendala, dan rencana penyelesaian pekerjaan yang masih tersisa.
“Mudah-mudahan apa yang nanti menjadi target sasaran kita dapat selesai semuanya tepat waktu, tidak harus memperpanjang lagi, kita selesai tuntaskan, kita duduk semuanya di sini dalam rangka menuntaskan kegiatan kita, apa yang masih menjadi kendala, hambatan, agar penyelesaiannya dapat segera teratasi,” ungkap Kepala BBWSC3 I Ketut Jayada dalam sambutannya.
Pembangunan tanggul sungai ciujung ini dibagi ke dalam tiga paket pekerjaan yaitu Civil Work (CW) 1, 2, dan 3 dengan panjang pembangunan tanggul yang bervariasi. Untuk melihat langsung progres pembangunan tanggul Sungai Ciujung yang saat ini menyisakan paket pekerjaan pada Civil Work 3 (CW3), partisipan yang terdiri dari BAPPENAS, Biro PA-KLN, ADB Mission Team beserta tim infrastruktur pendukung lainnya didampingi Kepala SNVT PJSA BBWSC3 Agnes Yustikarini melakukan peninjauan di beberapa lokasi. Mereka menelusuri rute sisi hilir tanggul kanan di Desa Ciagel, Jembatan Pablo yang menghubungkan Desa Panosogan dan Blokang, Drain Inlet, hingga Bendung Pamarayan Lama yang lansekap-nya kini telah dipugar.
Pada minggu kedua bulan Juli, progres fisik Civil Work 3 (CW3) sendiri telah mencapai 88,136%, hanya menyisakan beberapa bulan lagi hingga akhir tahun 2024 untuk merampungkan infrastruktur pengendali banjir bagi Sungai Ciujung ini.
Pembangunan tanggul Sungai Ciujung yang saat ini telah mencapai progres yang signifikan tersebut diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu tanpa hambatan berarti, sehingga perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman banjir dapat terwujud dengan optimal. Kolaborasi yang solid antara berbagai pihak terkait menjadi kunci dalam menyelesaikan proyek ini dengan baik, membawa manfaat jangka panjang bagi wilayah Kabupaten Serang dan sekitarnya.
Sumber: https://www.instagram.com/p/C_hMoSdyyiw/